Thursday 9 August 2012

IMPLEMENTASI TOPOLOGI POINT TO MULTI POINT DENGAN MIKROTIK RB433 PADA JARINGAN WLAN

Standard
Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanaan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.

Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio. Sinyal radio menjalar dari pengirim ke penerima melalui free space, pantulan, difraksi, Line of Sight dan Obstructed LOS. Ini berarti sinyal radio tiba di penerima melalui banyak jalur (Multipath), dimana tiap sinyal (pada jalur yang berbeda-beda) memiliki level kekuatan, delay dan fasa yang berbeda-beda.

Awalnya teknologi ini didesain untuk aplikasi perkantoran dalam ruangan, namun sekarang Wireless LAN dapat digunakan pada jaringan peer to peer dalam ruangan dan juga point to point diluar ruangan maupun point to multipoint pada aplikasi bridge.

Wireless LAN di desain sangat modular dan fleksibel. Jaringan ini juga bisa di optimalkan pada lingkungan yang berbeda. Dapat mengatasi kendala geografis dan rumitnya instalasi kabel.

Wireless mempermudah kita dalam segala hal, wireless ini secara topologi terbagi menjadi 2 macam yaitu point to point & point-to-multipoint :


1. Point to Point

Frekuensi yang digunakan bisa 2.5 G, 5 G, 10 G, 15 G, dst. Dimana frekuensi tersebut harus memenuhi kriteria LOS = Line Of Sight (terlihat tanpa ada penghalang di antaranya). Boleh ada penghalang di antaranya tetapi tidak boleh masuk dalam area Jari-jari pertama Fresnel Zone (Fresnel Zone 1).

Cara perhitungan Fresnel Zone, untuk tinggi penghalang dan jarak dua antena dapat dilakukan di daya yang digunakan juga harus di sesuaikan, harus ada cadangan power jika terjadi hujan dan redaman atmosfer. Cadangan power untuk mengantisipasi redaman disebut Fading Margin. Perhitungan daya yg dibutuhkan antara 2 titik dengan jarak tertentu disebut Link Budget. Software perhitungan link budget dapat di download di :Untuk kemampuan hardware, masing-masing produk berbeda-beda. Disesuaikan dengan kebutuhan kita. Point-to-point biasanya digunakan untuk jaringan backbone/trunk atau jaringan akses berkecepatan tinggi.

2. Point-to-Multipoint

Secara garis besar, frekuensi dan perhitungan power hampir sama dengan point-to-point. Hanya saja jaringan point-to-multipoint ada yang mampu membentuk jaringan yang baik walaupun di antaranya terdapat penghalang (NLOS=Not Line Of Sight).

Teknologi yang digunakan adalah OFDM (orthogonal Frequency Division Multiplexing). Memanfaatkan penghalang/obstacle sebagai media pemantul sinyal OFDM yang mempunyai banyak carrier (multi-carrier) sampai ke tujuan. sehingga sinyal yg datang dari berbagai arah pantulan sampai di sisi penerima dibuat saling memperkuat. Jika jarak antar antena tidak ada penghalang maka jangkauannya akan lebih jauh.

Teknologi wireless masa depan adalah WiMAX ( Worldwide Interoperability for Microwave Access ) yang memungkinkan BTS dapat berkomunikasi dengan berbagai remote/client yang berbeda merk / Multivendor, dengan kecepatan yang sangat tinggi. Ditujukan untuk membentuk wireless Metropolitan Area Network(MAN). Untuk coverage area jaringan point-to-multipoint bergantung pada besar kecilnya daya pancar BTS (Base Transceiver Station) pada saat pengaturan awal (commissioning).

Di dalam dunia wireless ada 3 hal yang mempengaruhi jarak jangkau dengan suatu aturan sebagai berikut:

  1. Power, semakin besar daya, semakin jauh jaraknya. Tetapi daya yang besar sangat tidak baik, terutama bagi kesehatan tubuh.
  2. Frekuensi, semakin besar frekuensi jaraknya semakin pendek. Tetapi frekuensi ini sudah ada slotnya 2,4 GHz, 5 GHz, dst, jadi tidak bisa juga di atur-atur.
  3. Alat yang digunakan. Misalnya penguatan antena, loss pada kabel, sensitifitas penerima. 
Bahwa ada 2 cara menghubungkan antar PC dengan sistem Wireless yaitu Adhoc dimana 1 PC terhubung dengan 1 PC dengan saling terhubung berdasarkan nama SSID (Service Set Identifier). SSID sendiri tidak lain nama sebuah komputer yang memiliki card, USB atau perangkat wireless dan masing-masing perangkat harus diberikan sebuah nama tersendiri sebagai identitas.
Sistem Adhoc adalah sistem peer to peer, dalam arti satu komputer dihubungkan ke 1 komputer dengan saling mengenal SSID. Bila digambarkan mungkin lebih mudah membayangkan sistem direct connection dari 1 komputer ke 1 komputer lainnya dengan menggunakan Twist pair cable tanpa perangkat HUB.

Jadi terdapat 2 komputer dengan perangkat WIFI dapat langsung berhubungan tanpa alat yang disebut access point mode. Pada sistem Adhoc tidak lagi mengenal sistem sentral (yang biasanya difungsikan pada Access Point). Sistem Adhoc hanya memerlukan 1 buah computer yang memiliki nama SSID atau sederhananya nama sebuah network pada sebuah card/computer.

Kedua jaringan paling umum dan lebih mudah saat ini dengan sistem Access point dengan bentuk PCI card atau sebuah unit hardware yang memiliki fungsi Access point untuk melakukan broadcast ke beberapa computer client pada jarak radius tertentu.

Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu computer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan. NAT yang melibatkan terjemahan sumber alamat IP dan sumber port disebut sumber NAT atau SNAT. Ini kembali menulis alamat IP dan nomor port dari komputer yang berasal paket. NAT yang melibatkan terjemahan tujuan alamat IP dan nomor port tujuan disebut NAT atau DNAT tujuan. Ini kembali menulis alamat IP dan nomor port tujuan yang sesuai untuk komputer. DNAT dan SNAT dapat diterapkan secara bersamaan untuk paket internet.

Langkah Kerja:

Study kasus membuat wireless pada sebuah laboratorium dengan topologi sebagai berikut:



Mikrotik RB433 konfigurasi sebagai Access Point (AP) dan juga difungsikan sebagai router untuk menghubungkan jaringan lab komputer dengan internet.

a) Mempersiapkan Router Board Mikrotik

b) Menjalankan program remote RouterBoard dengan WinBox Meremote RouterBoard via Winbox dengan memilih IP address yang terlihat pada winbox (karena sudah ada IP address sebaiknya meremote dengan IP address saja karena lebih stabil daripada menggunakan mac address).


Klik connect

Klik interface untuk melihat daftar interface



Melakukan konfigurasi RouterBoard pada bagian interface wlan1 menjadi access point (mode : AP bridge, band : 2,4 Ghz B/G, SSID dan RadioName : Pemancar_Utama_wifi, Frekuensi: 2452 MHz dan FrequencyMode : Manual TxPower).

 



Caranya: Klik Wireless à Interface à kemudian pada wlan1 double klik maka akan muncul settingan seperti diatas, maka apabila telah selesai di konfigurasi settingan akan menjadi seperti dibawah ini pada interfacesnya.

a) Melakukan Konfigurasi IP Address, Gateway dan DNS.

Isikan IP Address seperti gambar berikut ini:



a) Isikan DNS bebas, contoh disini adalah 8.8.8.8



Melakukan penambahan rule NAT yang baru untuk interface ether1.



Pilih chain: srcnat, out.interface ether1 | Setting action: masquerade

Gateway dari interfaces ether1



Isi gateway: 192.168.7.1 dan Interface: ether1 à OK

Melakukan tes koneksi melalui terminal winbox



a) Melakukan konfigursi DHCP

Klik IP à DHCP Server



Mengisi DHCP Server Interface dengan ether1 sebagai Wifi à Klik Next



Mengisi DHCP Address Space dengan: 192.168.7.0/24 à Klik Next



Mengisi Gateway DHCP Network: 192.168.7.1



Mengisi Addresses to give out: 192.168.7.2 – 192.168.7.254 à Klik Next



Mengisi DNS Server: 8.8.8.8 à Klik Next



Mengisi Lease Time: 3d 00:00:00 à Klik Next



Klik Ok Konfigurasi berhasil dan selesai


Menghubungkan ke wifi. Contoh disini adalah Agen_Rahasia



Ping ke google.com



Selesai. Selamat Mencoba
Referensi:
  • Hartono, Rudi. 2011. Wireless Communication. Surakarta: DIII Teknik Informatika Universitas Sebelas Maret.
  • http://welcometoadventure.blogspot.com/2010/11/cara-kerja-wireless.html (Diakses : Minggu, 25 Maret 2012 Pukul: 10:33 WIB)


2 comments:


Copyright © AIMAGU. Jasa Pembuatan Website. All Rights Reserved
Design by Automattic | Blogger Theme by NewBloggerThemes | Official: www.aimagu.com